Puluhan Ribu Peserta (meski beberapa raksasa media Nasional menyebut hanya SERIBU :p )dari berbagai Ormas, Aliansi Komponen Umat dan Tokoh Umat Ikut menghadiri acara Aksi yang DIKOORDINIR oleh HTI, seperti MIUMI (Ust Bachtiar Nasir), FPI, Aliansi RT RW se-DKI, Baret, dll.


Bungkamnya berbagai media liberal terhadap Aksi penolakan puluhan ribu Umat Islam terhadap pemimpin Kafir

Aksi "Haram Pemimpin Kafir, Tolak Ahok" Sepi Pemberitaan, Yuk Share ke Orang Lain!
Dalam acara Tersebut, dari berbagai orasi yang disampaikan para pembicara yang hadir, begitu banyak TERKUAK berbagai Fakta betapa luasnya Kerusakan dan Kezhaliman oleh pemerintah Jakarta yang saat ini dipimpin oleh Ahok.

Ini menunjukkan pula betapa nyatanya dukungan berbagai media-media Nasional dengan menutupi berbagai realita kerusakan sosok Ahok DEMI pembentukan OPINI di tengah2 masyarakat.

Mulai dari :

- Banjir Kemang yang ternyata efek penyempitan kali kemang yang tadinya memiliki lebar 20M menjadi hanya 3M karena disesaki berbagai Rumah Mewah, Restoran, Tempat hiburan kelas atas, Hotel, dan lain-lain. Perbedaan perlakuan Kezhaliman Ahok begitu nyata dengan segera menggusur tanpa belas kasihan penduduk warga bantar kali diberbagai pelosok jakarta.

- Aliansi RT RW se DKI mengungkapkan adanya Perubahan aturan pembuatan KTP DKI kini tanpa memerlukan surat pengantar dari RT RW setempat. Tentu hal ini sangat membuka peluang adanya penduduk liar, ktp fiktif, dst yang dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, khususnya saat pemilu nanti. Inilah salah satu alasan mengapa mereka bertekad MENGUMPULKAN 3 JUTA KTP untuk menolak Ahok.

- Oleh Aliansi "Bukan Teman Ahok" Terkuak Reklamasi Pulau G ternyata telah dipenuhi oleh berbagai bangunan tanpa IMB. Kezhaliman yang begitu Tegas tanpa ampun Ahok lakukan penggusuran diberbagai wilayah jakarta.

- Legalisasi Miras asal tidak sampai mabuk.

- Legalisasi dan Lokalisasi Perjudian layaknya Las Vegas

- Rencana sertifikasi prostitusi

- Yang paling ramai dibicarakan yaitu kasus RS Sumber Waras, dimana pemerintah DKI membayar hampir 1 Trilyun untuk pembelian tanah bersetifikat HGB yang izinnya akan habis 2 tahun ke depan, tahun 2018.

- Terkuak pula bahwa berbagai Lelang Jabatan dan penggantian Kepala Sekolah DKI yang dilakukan pemerintah DKI realita Pengganti yang diangkat TERNYATA DIDOMINASI OLEH NON MUSLIM jika dibandingkan dengan generasi2 sebelumnya.

- Kekhawatiran kota Jakarta bisa menjadi Kota Manila kedua. Karena Manila, Filipina dahulu ternyata adalah mayoritas Umat Islam, bernama "Fii Amanillah" arti nya ‘dibawah lindungan Allah’ oleh sultan Brunei. Awal hilangnya identitas Islam kota ini dimulai dari masuknya penjajah Spanyol. Berbagai pendekatan persuasif, salah satunya dengan dipilihnya pemimpin non muslim di kota Manila, musibah itu dimulai. Hingga kini umat Islam terusir ke wilayah Selatan, yaitu P. Mindanao yg terus diperangi pemerintah Pusat Filipina karena tuduhan Separatis, Terorisme.

- Kedengkian Ahok juga begitu nyata thd Islam dengan melakukan pelarangan berbagai kegiatan Syiar Islam yang telah menjadi perkara Lazim dan Lumrah secara umum, seperti Takbiran keliling, Potong Kurban di tengah masyarakat.


Realita di atas BUKANLAH ALASAN UTAMA penolakan terhadap sosok Ahok, melainkan sebatas MEMPERKUAT KEYAKINAN UMAT INI bahwa SETIAP PELANGGARAN ATURAN ALLAH SWT PASTI MEMBAWA MUDHARAT bagi KEHIDUPAN SECARA UMUM, dan SEBALIKNYA HANYA KETAQWAAN yang MEMBAWA RAHMAT dan KEBERKAHAN KEHIDUPAN !!

Dua orang muslimah yang mengenakan jilbab ditegur dan dilarang masuk ke dalam taman kanak-kanak di pulau Corsica, Prancis. Mereka di cegah masuk ke dalam lingkungan sekolah oleh dua orang tua lainnya.
Menurut para pejabat, insiden itu terjadi ketika para orang tua mengantar anak-anak mereka di awal hari sekolah di Bonifacio, yang berada di ujung sebelah selatan pulau.
 
"Kedua wanita, mengenakan jilbab Muslim, dihentikan oleh dua pria bersaudara yang mengatakan anak-anak mereka tidak diperbolehkan untuk memakai lambang agama mereka di sekolah dan wanita Muslim tidak bisa masuk dengan cadar mereka," kata jaksa setempat, Eric Bouillard, membenarkan laporan di surat kabar Corse-Matin seperti dikutip dari Al Arabiya, Selasa (06/9/2016).
 
Polisi dan seorang inspektur sekolah juga telah dikirim ke lokasi untuk menenangkan situasi. "Tidak ada kekerasan, tidak ada ancaman, dan karena itu tidak ada hukum yang dilanggar," kata Bouillard
 
Walikota Bonifacio Jean-Charles Orsucci mengatakan pihaknya telah mengutus pejabat pendidikan untuk ikut campur tangan dalam kasus tersebut agar kegiatan masuk sekolah kembali berjalan normal. 
 
Insiden ini adalah contoh terbaru dari ketegangan antar komunal di Perancis. Sebelumnya, larangan burkini di sejumlah resort di Prancis juga menuai polemik. Pengadilan negara Prancis akhirnya membatalkan aturan tersebut.

Contributors

Powered by Blogger.