UsaBersyariah.Com --- Dakwah level tiga adalah kunci kebangkitan umat. Hal tersebut diungkapkan Dwi Condro Triono pada saat menjadi pembicara Daurah Akbar Islam Rahmatan lil ‘Alamin yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Sewon, Bantul, Yogyakarta, Ahad (12/2).
Dalam acara yang digelar di Masjid Al Firdaus, Ngoto, Sewon, Bantul, Yogyakarta, anggota DPP HTI ini memaparkan secara rinci kriteria dakwah level satu, level dua dan juga level tiga.
Dakwah level satu, menurutnya, model dakwah yang hanya membahas seputar ibadah mahdhah dan akhlak saja. “Kalau tidak masalah ibadah ya akhlak. Kalau tidak masalah akhlak ya ibadah. Kalau tidak ibadah ya akhlak dan seterusnya,” ungkapnya. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa dakwah level ini terbukti bisa memperbaiki individu-individu meskipun belum mampu mengubah kondisi kerusakan umat secara umum yang meliputi berbagai bidang kemasyarakatan.
Sedangkan dakwah level dua, menurut doktor bidang ekonomi ini, pembahasannya lebih luas dari sebatas individu, yaitu muamalah antar individu. Dalam paparannya, ia mengambil contoh dakwah level dua dalam bidang ekonomi, yaitu kaitan praktik perbankan dengan hukum keharaman riba. Pada level ini dakwah bisa berhasil membuka pemahaman umat, namun di sisi lain umat menjadi semakin bingung dalam menghadapi benturan antara hukum Islam dengan fenomena nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, lanjutnya, untuk menjawab kebingungan umat harus dilakukan dakwah level tiga. Dakwah level tiga ini meliputi dakwah level satu dan dua. Selain menyampaikan pembahasan ibadah, akhlak dan muamalah antar individu, juga disertai dengan kemampuan menunjukkan sempurnanya sistem Islam serta memaparkan dampak kerusakan sistemik akibat tidak diterapkan Islam berupa pelanggaran-pelanggaran terhadap hukum Islam seperti praktik perbankan, penerapan sistem demokrasi, liberalisme ekonomi, dan lain-lain. Dakwah level tiga dipuncaki dengan pemaparan solusi cemerlang yang diberikan oleh penerapan sistem Islam secara kaaffah dalam bingkai Khilafah.
Hanya saja, menurutnya, dalam fakta yang terjadi di masyarakat masih banyak kalangan ulama, kyai, ustadz dalam menyampaikan dakwahnya belum melakukan dakwah level tiga, masih sebatas level satu dan dua. Hal ini menyebabkan kondisi umat belum bisa menjadi umat yang terbaik dan belum terwujud Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Sehingga agar bisa mewujudkan Islam rahmatan lil ‘alamin, di akhir kesempatan pemaparannya, Dwi Condro mengajak seluruh peserta untuk bersama-sama mengkaji Islam secara sistematis dan terstuktur. Selain itu juga, ia mengajak para peserta agar bisa bersinergi dalam jamaah dakwah yang serius melakukan dakwah level tiga ini, yaitu Hizbut Tahrir, untuk bersama-sama mendakwahkan kesempurnaan Islam dan memperjuangkan penerapan syariah Islam dalam naungan Khilafah.
Dalam acara yang dihadiri sekitar seratus peserta, panitia membagi-bagikan secara gratis kalender 2017 kepada seluruh peserta serta memberikan doorprize berupa arraya (bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid) dan buku bagi peserta yang mengajukan pertanyaan. Setelah acara selesai, peserta bersama dengan panitia melaksanakan shalat Dhuhur secara berjamaah.[] el-Roya
Post a Comment