James
Frangkel terlahir dari keluarga Yahudi namun dibesarkan oleh kedua orang tuanya
dengan kehidupan sekuler. Lahir di New York pada tahun 1969 dari sang nenek ia
belajar sejarah Yahudi, cerita Alkitab dan kisah tentang para Nabi.
Usia 13
tahun membaca buku Kael Mark dan memutuskan menjadi komunis di usia 16 tahun.
Saat SMA berteman baik dengan Manour seorang muslim dan ia diberi Alquran
terjemah oleh Mansour dan berkata “aku tidak ingin kamu masuk neraka”.kala itu
James tak begitu percaya adnya Neraka namun ia menghormati Masour karena teman
baik.
Pada
suatu hari James diundang makan malam sepupunya di Washington DC, ia terkejut
karena neneknya juga datang. Setalah selesai jamuan makan malam James mengantar
neneknya sampai ke mobil dan berkata “Kurasa kita akan mertemu lagi ketika
thanksgiving saat aku di New York”. “kalau tuhan mengizinkan” kata
neneknya. James tak ambil pusing
dengankata-kata neneknya.
Keesokan
harinya mendpatkan telefon dari sepupunya, mengabari kalau neneknya telah
meninggal. Awalnya tidak percaya dan menganggapnya itu lelucon. Tetapi setelah
dijelaskan sepupunya kalau neneknya meninggal karena serangan jantung arulah ia
percaya. James langsung lemas dan masih teringat pembicaraan sang nenek.
James
kembali ke New York untuk menghadiri upacara pemakaman. Saat itu ada rabbi
(pendeta Yahudi) berpidato berkata “Sarah adalah harta yang langka dan Tuhan
telah mengambilnya kembali”. Saat Rabbi datang ke rumahnya untuk belasungkawa
James bertanya beberapa pertanyaan kepadanya tentang ritual pemakaman. Ia
menjawab “Tidak usah dikhawatirkan itu hanya ritual’.
Kini
James diliputi rasa penasaran dengan isi khutbah itu. “apa maksud Tuhan telah
mengambilnya kembali?, kemana manusia pergi setelah mati? Dan mengapa manusia
ada di bumi ini? Tanya James kepada Rabbi. Alih-alih Rabbi menjawab, ia malah pergi dan berkata “Maaf saya harus pergi”. James sangat marah namun Rabbi tidak
menyadari.
Sejak
kematian neneknya itulah James mencari tahu jawabannya. Pada usia 19 tahun
mencari jawabannya di komunitas Yahudi namun tidak menemkan jawabannya. Lalu
James membaca Alkitab. Muncullah rasa cinta dan horamat terhadap Yesus dalam
dirinya. Orang-orang Kristen mengajaknya menerima Yesus sebagai juru selamat.
Jams berkata ‘Yesus adalah seorang Yahudi dan saya tidak bisa menerima klaim
yang mereka buat terhadap Yesus”.
Sempat
James mempelajari filsafat ketimuran seperti Budha. Mempelajari filsafat Barat
seperti Yinani dan Romawi namun tidak menemukan jawaban yang tepat atas
pertanyaan.
James kembali ke
New York sebelum semester baru dimulai. Suatu hari ia jalan-jalanke Time Squer
tempat bnyak pengkhotbah berkeliaran. James sering sekali mengobrol dengan
mereka namun jug a tidak mendaptkan jawabannya. Hingga bertemu Afro-Amerika
yang tengah berkumpul. James minta gabung dengan meraka nsmn mereka menolak
dengan alasan”Semua orang kulit putih adalah setan”.
Mereka menjelaskan bahkan
setan pun percaya adanya Tuhan. Mereka tahu itu dari Alkitab namun bukan itu
yang dimaksud. Lalu mereka memberi James beberapa ayat dan terjemah daru surat
Al Kahfi. James membawanya pulang.
Di
rumah James membonkar raknya dan mengambil Al Quran yang diberikan Manour enam
tahun yang lalu. Dibkanya surat Al Kahfi dan mencari pernyataan orang kulit
putih adalah setan namun tidak ia temukan. Merasa penasran ia membaca Alquran
dari awal. Namun tidak ada indikasi yang menunjukkan bahwa ia dan orang kilit
putih adalah setan. Terus menerus James membaca Alquran hingga terlelap tidur.
Ketika bangun tidur ia lalu embacanya lagi.
Alquran
memberikan jawaban yang memuaskan atas pertanyaa-pertanyaan James. Alquran
menjelaskan penguasa bumi. Penulis buku tersebut seolah-lah bicara langsung
dengannya. James merasakan yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Kadang ia
menangis, bulukuduk merinding dan menyadari apa yang dia baca adalah tulisan
Tuhan.
Pada
januari 1990, ia bersama beberapa temannya mengadakan reoni. Mereka
bernostalgia sambil membicarakan kegiatannya masing-masing.seseorang bertanya
kepada James. “james papa yang kamu percaya saat ini ?”, salah seorang teman
bertanya begitu karena mengetahui bahwa James dulu tidakmengenal Tuhan. James
menjawab bahwa ia mempercayai Tuhan yang ia pelajari dari Alquran. Mendengar
jawaban itu Mansour kaget begitu juga teman-temannya.
Mansour
yang kala itu tergabung dalam Muslim Studies Association Universitas
Pensyilfania mengirim beberapa buku dan salah satu buku memeiliki pengantar
yang bagus. Dari buku tersebut James belajar Solat, bagaiana mengucap sahadat,
dan bagaimana berwudhu. Buku tersebut berjudul Islam in Focus.
Pada
6-8 bulan pertama James berislam dengan sembunyi. Namun akhirnya ketika dirasa
sidah semakin mantab ia lalu mengabatkan kepada keluarganya. Awalnya ibunya
enangis ketika mendengar kabar bahwa James telah masuk Islam. Namun ayahnya
leuh tenang menghadapinya..
Tahun
pertama merasa sulit bagi James berkomnikasi dengan orang tuanya. Akan tetapi
perlahan orang tuanya mulai mengerti dan meneriam halitu.(Berbagai sumber)
Post a Comment