UsaBersyariah.Com --- Fenomena Om Telolet Om kini sedang merebak, tidak hanya di kalangan anak - anak remaja, orang tua pun ikut menggandrungi fenomena ini. Bahkan sekarang, sudah go international.
Ust. Jazuli Amri |
Beberapa merespon hal ini dengan positif, seakan masyarakat mendapat hiburan gratis. Ada juga yang merespon dengan nada negatif, bahkan ada yang mengkait - kaitkan dengan konspirasi Yahudi. Nah, sebenarnya bagaimana Islam memandang masalah ini?
Ust. Jazuli Amri Seorang Ustadz muda dari Semarang ini memberikan pemaparan yang sangat sederhana terkait merebaknya demam telolet ini. Beliau mengibaratkan ada dua orang yang berjualan di pasar. Orang pertama menjual satu truck koran bekas dan orang kedua menjual segenggam emas.
Dari segi jumlah tentu saja orang pertama lebih baik dibandingkan dengan orang kedua yang hanya membawa segenggam emas. Tetapi dari segi nilai tentu saja orang kedua memiliki nilai lebih karena hasil penjualan segenggam emasnya pasti bisa membeli berpuluh-puluh truck koran bekas bahkan mungkin trucknya sekaligus mampu ia beli.
Apa artinya dari semua ini
Sebenarnya Ustadz Muda Ini hanya ingin menggambarkan bahwa janganlah mudah kita sebagai seorang muslim melakukan tindakan yang sia-sia, karena dari segi manfaat ikut larut dalam fenomena om telolet om sangatlah sedikit bahkan banyak sia-sianya dibandingkan dengan waktu tenaga dan pikiran yang kita keluarkan untuk mendapatkan suara klakson telolet ini.
Masih banyak yang harus kita kerjakan sebagai seorang muslim. Lebih baik kita memikirkan hal lain yang lebih bermanfaat untuk diri kita kita sendiri lebih-lebih umat islam saat ini sangatlah membutuhkan perhatian kita sepenuhnya. Misalkan saja saudara-saudara kita di aleppo suriah, Rohingnya dan masih banyak lagi kaum muslin di penjuru dunia yang menjadi korban kebiadaban rezim kafir saat ini.
Disaat kita tertawa bangga karena om telolet ini disaat yang sama pula saudara kita meregang nyawa. Rumahnya di bombardir dan anak-anak kecil menjerit ketakutan karena ditinggalkan orang tuanya lantaran wafat terkena hujan bom oleh rezim penguasa di sana.
Pantaskah kita sebagai seorang muslim mengabaikan mereka hanya karena terlalu asyik menikmati suara klakson telolet ini. Kalau kita demikian berarti kita lebih kejam dari penguasa disana sebab kita membiarkan dan melupakan saudara kita yang sedang dalam keadaan terancam nyawanya.
Lalu apa yang harus kita lakukan
Dalam video pendek diatas Ustadz pengajar di ponpes al manhaj mabda al islamy ini menegaskan bahwa kita harus menjadi bagian dari perjuangan menuju kebangkitan islam. Karena dengan aktifitas ini maka kita akan menjadi seperti penjual segenggam emas tadi. Melakukan tindakan yang sangat mulia dan memang seharusnya dilakukan oleh kaum muslimin yaitu mencurahkan segala tenaga,waktu ,harta bahkan jiwa kita untuk kemuliaan islam.
Apakah anda termasuk yang ikut larut dalam demam telolet ini?
Wallaualam
Oleh: Ust. Jazuli Amri / Disarikan dari Ulasan beliau
Post a Comment