UsaBersyariah.Com --- Namanya sangat familiar, kisahnya juga sering dijadikan ibu-ibu sebagai cerita pengantar tidur anak-anak mereka, para guru agama juga kerap kali menyampaikan kemurid-murid sebagai bahan pelajaran dan nasihat. Dari orang Islam, Nasrani, Yahudi dan Atheis pun mengenal sosoknya dengan baik. Bahkan seseorang yang tidak pernah mengenal bangku sekolah pun tahu.

Inilah Nasib Tragis Penantang Kebenaran


Dia memang tidak fenomenal, apa yang dilakukannya adalah hal biasa yang kerap menjadi ciri khas pemimpin otoriter, kejam, bengis, sombong, selalu menang dan merasa benar. Keunggulannya dia berani menantang Tuhan dengan terang-terangan.

Yaa, dia adalah Fir’aun. Kisahnya tidak lekang oleh zaman dan tidak luntur oleh waktu. meskipun kisahnya terjadi ribuan tahun yang lalu. Bahkan Allah SWT mengabadikannya didalam Al-qur’an sebagai pelajaran bagi generasi-generasi setelahnya. Namun sayang, masih banyak yang tidak mengindahkan pelajaran dari kisah ini. Sehingga muncul Fir’aun-Fir’aun baru yang sama-sama kejam bengis dan otoriter. Sombong dan arogansi menjadi baju kebesaran yang mereka pakai untuk menindas sesama umat manusia.

Pada tahun 1898 M, arkeolog Loret, berhasil menemukan Mumi di Thebes, Mesir. Mumi tersebut terindentifikasi sebagai jenazah dari Fir’aun “Merneptah” yang dipastikan sebagai anak dari Fir’aun Ramses II. Di samping ditemukan Mumi dari Merneptah juga ditemukan Mumi dari Ramses II dalam keadaan utuh.

“Merneptah” adalah Fir’aun yang mengejar-ngejar nabi Musa hingga ke laut dan mati tenggelam di laut, sedang Ramses II adalah fir’aun yang hidup persis sebelumnya, kedua-duanya hidup pada masa nabi Musa as.

Setelah Eliot Smith meneliti Mumi tersebut pada 1907, Mumi tersebut dipamerkan di musium Cairo dengan kepala dan leher terbuka tanpa perban supaya setiap pengunjung dapat melihat dengan nyata, sedang badannya ditutup kain sedemikian rupa supaya dapat terlindungi dari kerusakan karena kelembaban udara dan bakteri.

Yang paling penting dan berharga dengan penemuan Mumi Merneptah dan hasil penelitian Eliot Smith yang menyaksikan Mumi Merneptah secara utuh adalah sebagai bukti materiil secara utuh jenazah dari raja Fir’aun yang mati tenggelam di laut.

Allah berfirman : “Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. (Qs. Yunus : 92

Firman Allah Swt memang benar adanya, karena sekarang ini Mumi Firaun banyak dipelajari dari para ahli untuk membuka lembar sejarah masa lalu. Para arkeolog telah menemukan Mumi yang diindentifikasi sebagai jasad dari tubuh Firaun yang mengejar-ngejar Nabi Musa dan pengikutnya lalu tenggelam di lautan. Temuan arkeologi ini telah membuktikan apa yang dinyatakan Al-Qur’an tentang tubuh Firaun yang dijaga utuh oleh Allah Swt adalah benar-benar terjadi pada 2000 tahun sebelum Al-Qur’an menyatakannya.

Fir’aun sombong dan arogan karena punya kuasa, tapi sekarang arogansi tidak hanya menjadi milik penguasa saja. Merasa benar, pendukung banyak, fisik lebih ‘okol’ sudah cukup untuk modal. Apalagi jika didukung dengan backing yang aduhai. Semua mudah saja disikat.

Para pemilik kesombongan itu tidak pernah mau belajar dan cenderung memandang sebelah mata saja pelajaran-pelajaran yang diberikan Allah SWT dengan kisah yang diabadikan dalam Al-qur’an. Ya, mungkin untuk saat ini mereka boleh sombong dan arogan, sebagaimana tantangan Fir’aun kepada Musa as, tapi lihatlah endingnya. Kemenangan itu di pihak siapa? [VM]

Penulis : Endah Sulistiowati (Dir. Muslimah Voice)

Post a Comment

JANGAN LEWATKAN

[random][fbig2][#e74c3c]

Contributors

Powered by Blogger.